Sunday 17 September 2017

KONSEP DASAR SOSIOLOGI : MATERI KELAS X SEMSTER 1


KONSEP DASAR SOSIOLOGI
 


I.          Standar Kompetensi   :     Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
II.        Kompetensi Dasar       :     Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
III.      Indikator                      :    -     Menyebutkan pengertian Sosiologi sebagai ilmu
-          Menyebutkan metode dalam ilmu sosiologi
-          Mengemukakan peran sosiologi dalam mayarakat
-          Menjelaskan konsep-konsep realita sosial
 


A.     PENGANTAR
Di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal, kamu pasti berteman dan bergaul dengan orang lain. Tidak ada manusia di dunia ini yang mampu hidup sendiri tanpa melakukan hubungan dengan manusia lain. Secara umum, hubungan tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidup manusia mengingat keterbatasan yang dimilikinya. Hubungan yang dilakukan manusia dalam masyarakat secara mendalam akan kita pelajari dalam sosiologi. Apakah sosiologi itu? Nah untuk mengetahuinya, mari bersama-sama kita pahami uraian bab ini.

B.      SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU SOSIAL
Ilmu sosial lahir pada tahun 1842 yang dirintis oleh “Auguste Comte” dari Prancis melalui bukunya “Positive Philosophy”. Fokus kajiannya adalah segala bentuk kehidupan masyarakat. Oleh karena jasanya yang besar, ia disebut sebagai Bapak Sosiologi. Tokoh-tokoh sosiologi berikutnya adalah : Herbert Spencer (Inggris). Karl Marx dan Max Weber (Jerman), Pitirim A. Sorokin (Rusia), Vilfredo Pareto (Italia), C.H. Cooley dan Lester F. Ward (USA), Emile Durkheim (Prancis).
Istilah sosiologi secara etimologis berasal dari kata Latin socius yang berarti 'teman, kawan', dan logos yang berarti 'ilmu'. Jadi apakah yang dimaksud sosiologi? Merujuk pada arti dua kata tersebut, maka sosiologi berarti ilmu tentang teman. Dalam arti yang lebih luas, sosiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat. Sosiologi bermaksud untuk mengkaji kejadian-kejadian dalam masyarakat, yaitu persekutuan manusia yang selanjutnya berusaha untuk mendatangkan perbaikan dalam kehidupan bersama. Sosiologi sebagai ilmu mulai dikenal sejak abad ke-19 dengan melepaskan diri dari filsafat.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antarmanusia dalam kehidupan. Sosiologi mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk, tumbuh, dan berubahnya kumpulan-kumpulan manusia yang hidup bersama itu, serta kepercayaan, keyakinan yang memberi sifat tersendiri kepada cara hidup bersama itu dalam tiap persekutuan hidup manusia. Singkatnya, sosiologi merupakan ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau masyarakat (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan atau masyarakat), serta ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau agama, tingkah laku, dan kesenian atau kebudayaan masyarakat tersebut.
Menurut Soerjono Soekanto, ilmu dapat didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika). Pengetahuan harus bersifat objektif, artinya selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain. Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu. Hanya pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan teruji kebenarannya yang dapat disebut sebagai ilmu. Sosiologi dapat disebut sebagai ilmu karena sudah memenuhi syarat – syarat tersebut. Sosiologi merupakan ilmu yang berdiri sendiri yang objeknya adalah masyarakat.
Sosiologi dapat disebut memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan karena memiliki sifat – sifat :
a.      Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b.      Sosiologi bersifat teoretis , yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil obesrvasi.
c.       Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori lama.
d.      Bersifat non-etis , yakni yang dipersoalkan bukanlah buruk-baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjalaskan fakta tersebut secara analitis.
Beberapa konsep dasar sosiologi menurut Para Sosiolog adalah :
1.      Auguste Comte
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.
2.      Emile Durkheim
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial merupakan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu, serta mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan.
3.      Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tindakan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain.
4.      P.J. Bouman
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan-hubungan sosial antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta sifat dan perubahanperubahan dalam lembaga-lembaga dan ide-ide sosial.
5.      Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai:
a.      Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, gerak masyarakat dan politik, dan sebagainya.
b.      Hubungan dan saling pengaruh antara gejala-gejala sosial dan gejala-gejala nonsosial, misalnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya.
c.       Ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial.
6.      Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
7.      Kingsley Davis
Sosiologi adalah suatu studi yang mengkaji bagaimana masyarakat mencapai kesatuannya, kelangsungannya, dan caracara masyarakat itu berubah.




C.      CIRI-CIRI SOSIOLOGI
Ciri-ciri sosiologi sebagai berikut :
1.      Sosiologi merupakan ilmu sosial (bukan ilmu alam atau kerohanian)
2.      Sosiologi bersifat kategoris (bukan normatif)
3.      Sosiologi merupakan ilmu murni (bukan terapan)
4.      Sosiologi bersifat abstrak (bukan konkret)
5.      Sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pola-pola umum terinteraksi
6.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris – rasional
7.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum (bukan khusus)

D.     MANFAAT SOSIOLOGI
Manfaat sosiologi antara lain sebagai berikut :
1.      Sosiologi dapat membantu kita untuk mengontrol atau mengendalikan setiap tindakan dan perilaku kita dalam kehidupan bermasyarakat.
2.      Sosiologi mampu mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat, serta dapat menilai ‘dunia’ atau ‘budaya’ lain yang belum kita ketahui.
3.      Dengan bantuan sosiologi kita akan makin memahami nilai, norma, tradisi, dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat lain, serta memanfaatkan perbedaan –perbedaan yang ada tanpa menyebabkan timbulnya konflik diantara anggota masyarakat yang berbeda.
4.      Bagi kita sebagai generasi penerus, mempelajari sosiologi  membuat kita lebih tanggap, kritis, dan rasional dalam menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks  dewasa ini, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari – hari.
E.      HAKIKAT SOSIOLOGI
1.      Sosiologi adalah suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian
2.      Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif akan tetapi adalah suatu disiplin yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
3.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni (pure science) dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai (apllied science)
4.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang konkrit
5.      Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum
6.      Sosiologi merupakan pengetahuan yang empiris dan rasional
7.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus.

F.       OBJEK SOSIOLOGI
1.      Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala – gejala dan proses  hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.
2.      Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai mahkluk sosial atau masyarakat yaitu hubungan antar manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

G.     CABANG-CABANG SOSIOLOGI
Menurut Robert K. Merton dan kawan – kawan dalam bukunya “Sociology Today Problem and Prospects”, cabang-cabang sosiologi terdiri atas :
1.      Sosiologi Politik
Sosiologi politik adalah suatu cabang sosiologi yang mengkaji hubungan antara gejala – gejala kemasyarakatn dengan politik.
2.      Sosiologi Hukum
Sosiologi hukum adalah cabang sosiologi yang mempelajari hubungan antara  gejala – gejala kemasyarakatan dengan hukum.
3.      Sosiologi Pendidikan
Sosiologi pendidikan adalah cabang sosiologi yang mengkaji hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan pendidikan.
4.      Sosiologi Agama
Sosiologi agama adalah bagian dari ilmu sosiologi yang mempelajari hubungan gejala kemasyarakatan dengan agama.
5.      Sosiologi Kekeluargaan
Sosiologi kekeluargaan adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan keluarga.
6.      Sosiologi Kesenian
Sosiologi kesenian adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan seni.
7.      Sosiologi Kedokteran
Sosiologi kedokteran adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan kedokteran.
8.      Sosiologi Ilmu Pengetahuan
Sosiologi ilmu pengetahuan adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan ilmu  pengetahuan.
9.      Sosiologi Ekonomi
Sosiologi ekonomi adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala-gejala kemasyarakatan dengan ekonomi.
10.  Sosiologi Persengketaan
Sosiologi persengketaan adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan persengketaan.

H.     METODE – METODE SOSIOLOGI
Sebagai suatu metode sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari gejala – gejala alamiah khususnya gejala kemasyarakatan. Teknik dasar dalam metode ilmiah adalah observasi ilmiah atau disebut juga penalaran.
Menurut Paul B. Horton, teknik riset dalam sosiologi, antara lain sebagai berikut :
1.      Study Cross – sectional dan longitudinal, yakni suatu pengamatan yang meliputi suatu daerah yang luas dan dalam suatu jangka waktu tertentu. Sedangkan studi longitudinal adalah studi yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya.
2.      Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan. Dalam eksperimen laboratorium, subjek orang dikumpulkan dalam suatu tempat “laboratorium” kemudian diberi pengalaman sesuai dengan yang diinginkan peneliti, kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan.
3.      Penelitian pengamatan, hampir sama dengan eksperimen, tetapi dalam penelitian ini peneliti tidak mempengaruhi terjadinya suatu kejadian.

Menurut Soerjono Soekanto, ada dua jenis metode yang digunakan dalam sosiologi, sebagai berikut :
1.      Metode Kualitatif
Metode kualitatif mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka. Metode ini meliputi :
a.      Metode historis, yaitu menganalisis peristiwa – peristiwa masa lalu untuk merumuskan prinsip – prinsip umum;
b.      Metode komparatif, yaitu membandingkan antara bermacam – macam – macam masyarakat;
c.       Metode studi kasus, alat-alat yang diperlukan :
1)      Wawancara
2)      Daftar pertanyaan
3)      Pengamatan partisipasi
2.      Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif mengutamakan bahan – bahan keterangan dengan angka atau gejala – gejala yang diteliti dapat diukur dengan skala, indeks, tabel, dan formula. Termasuk dalam metode ini adalah metode statistik, dimana gejala – gejala masyarakat sebelum dianalisis dikuantifikasi terlebih dahulu.

I.        KONSEP - KONSEP TENTANG REALITAS SOSIAL BUDAYA
Berikut ini beberapa realitas sosial budaya yang terdapat di masyarakat.
1.      Masyarakat
Adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma sosial tertentu dalam waktu yang cukup lama. Dari pengerti tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat merupakan organisasi manusia yang selalu berhubungan dan memiliki unsur berikut:
2.      Interaksi Sosial
Adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antarindividu,antara individu dari kelompok dan antarkelompok.
3.      Status dan Peran
Status adalah posisi seseorang dalam masyarakat yang merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat statis. Peran merupakan pola tindakan dari orang yang memiliki status tertentu dan merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat dinamis.
4.      Nilai
Nilai itu adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh anggota masyarakat dan merupakan sesuatu yang diidam-idamkan.Pergeseran nilai akan mempengaruhi kebiasaan dan tata kelakuan.
5.      Norma
Norma merupakan wujud konkret dari nilai sosial,dibuat untuk melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang telah dianggap baik dan benar.
6.       Lembaga Sosial
Menurut Paul B.Horton dan Chester L Hunt,lembaga adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir dan mewujudkan nilai-nilai dan tata cara umu tertentu dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.Lembaga merupaka satu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting.
7.      Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses individu belajar berinteraksi di tengah masyarakat.Melalui proses sosialisasi ,seorang individu akan memperoleh pengetahuan,nilai-nila dan norma-norma yang akan membekalinya dalam proses pergaulan.
8.      Perilaku Menyimpang
Merupakan bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku.
9.      Pengendalian Sosial
Setiap masyarakat menginginkan adanya suatu ketertiban agar tata hubungan antarwarga masyarakat dapat berjalan secara tertib dan lancar,untuk kepentingan ini masyarakat membuat norma sebagai pedoman yang pelaksanaannya memerlukan suatu bentuk pengawasan dan pengendalian.
10.  Proses Sosial
Proses sosial merupakan proses interaksi dan komunikasi antar komponen masyarakat dari waktu ke waktu hingga mewujudkan suatu perubahan.
11.  Perubahan Sosial Budaya
Adalah perubahan struktur sosial dan budaya akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsurnya sehingga memunculkan suatu corak sosial budaya baru yang dianggap ideal.
12.  Kebudayaan
Adalah semua hasil cipta,rasa dan karsa manusia dalam hidup bermasyarakat.Dalam arti luas,kebudayaan merupakan segala sesuatu yang ada di muka bumi yang keberadaannya diciptakan oleh manusia.