PENELITIAN
SOSIAL
A.
PROSES BERPIKIR (PENALARAN) DAN
PENELITIAN
Penelitian merupakan bagian dari proses berpikir.
Proses berpikir adalah hasrat ingin tahu yang merupakan kodrat manusia. Dengan
adanya proses berpikir, manusia mengembangkan pengetahuan demi tercapainya
tujuan yang lebih tinggi dari sekedar bertahan hidup. Dua jenis penalaran yang
sangat penting dalam penelitian adalah deduksi dan induksi. Beberapa pendapat
para ahli tentang penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Menurut Marzuki, penelitian adalah
suatu usaha mengumpulkan, mencari dan menganalisa fakta mengenai suatu masalah.
2. Menurut Supranto, penelitian adalah
kegiatan mengumpulkan fakta atau prinsip dalam bidang ilmu pengatahuan dengan
sabar, hati-hati dan sistematis.
3. Menurut Sutrisno Hadi, penelitian
adalah usaha menemukan sesuatu, mengisi kekosongan atau kekurangan,
mengembangkan dan menggali lebih dalam fakta yang sudah ada dan menguji
kebenaran akan suatu fakta yang sudah ada namun diragukan kebenarannya.
Dari
pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah:
1. usaha menarik kesimpulan yang dapat
dipercaya dengan sadar, teliti dan sesuai dengan prosedur ilmiah tertentu,
2. menggunakan metode ilmiah yang logis
dan 'sistematis, dan
3. dilakukan secara terencana.
Kegunaan
penelitian adalah:
1. memperkuat ilmu pengetahuan, dan
2. mengembangkan ilmu pengetahuan
Tiga syarat
penting dalam penelitian adalah sebagai berikut.
1. Sistematis. Dilakukan sesuai dengan
pola tertentu dari yang paling sederhana sampai yang rumit dan dalam mencapai
hasil penelitian dilakukan secara efektif dan efisien.
2. Terencana. Dilakukan berdasarkan
langkah-langkah pelaksaan yang sudah tersusun rapi.
3. Mengikuti konsep ilmiah. Dilakukan
menurut cara-cara yang sudah ditentukan dengan prinsip memperoleh ilmu
pengetahuan.
Cara berpikir
seorang peneliti adalah sebagai berikut.
1. Berpikir skeptis. Harus selalu
mempertanyakan bukti atau fakta yang diperoleh.
2. Berpikir analitis. Harus selalu
menganalisa bukti atau fakta yang diperoleh.
3. Berpikir kritis. Harus berpikir
logis dan objektif berdasarkan data dan akal sehat.
4. Jujur. Penelitian harus bebas dari
kepentingan atau keinginan peneliti.
5. Terbuka. Bersedia memberikan bukti
penelitian dan siap menerima maşukan atau kritik dari pihak lain.
Urutan
penelitian adalah sebagai berikut.
1. Berhadapan dengan kebutuhan atau
masalah tertentu.
2. Merumuskan masalah dengan jelas
seperti batasan, kedudukan dan cara pemecahannya.
3. Menetapkan hipotesa.
4. Mengumpulkan data untuk menguji
hipotesa.
5. Mengambil kesimpulan berdasarkan
data dan fakta yang diperoleh.
6. Melakukan generalisasi kesimpulan
dan implikasinya di masa datang.
Penelitian
dilaksanakan dengan mengacu pada langkah-langkah berikut.
1. Menentukan dan menyusun instrumen
penelitian sesuai dengan jenis dan sumber data yang akan diambil.
2. Mengumpulkan data penelitian.
3. Menganalisa data penelitian.
4. Menarik kesimpulan.
Jenis-jenis
penelitian antara lain sebagai berikut.
a. Menurut tujuannya
1)
Penelitian
dasar (basic research), yaitu penelitian
yang tujuannya menemukan prinsip-prinsip dasar atau umum tentang suatu
permasalahan atau topik yang nyata dalam kehidupan. Contohnya, penelitian
Albert Einstein tentang teori relativitas.
2)
Penelitian
terapan (applied research), yaitu
penelitian yang tujuannnya memecahkan suatu persoalan dan dapat diterapkan
walaupun terbatas pada masalah yang menjadi obyek penelitian. Contohnya,
hubungan sistem pengupahan terhadap prestasi kerja karyawan. Hasil penelitan
dapat digunakan untuk membuat sistem pengupahan yang tepat.
b. Menurut metodenya
1)
Penelitian
historis, yaitu penelitian yang mengkaji atau meneliti peristiwa di masa lalu.
Contohnya, sistem kekerabatan pada zaman kerajaan Hindu.
2)
Penelitian
survei, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data melalui
penyebaran angket atau wawancara. Contohnya, survei tingkat kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan publik di kecamatan.
3)
Penelitian
eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan metode memanipulasi atau
mengontrol situasi alamiah menjadi situasi buatan sesuai dengan tujuan
penelitian. Contohnyaı penelitian tentang pengaruh sinetron terhadap perilaku
konformis anak remaja. Peneliti akan melakukan uji coba dengan cara membentuk
dua kelompok anak remaja. Satü kelompok tidak menonton sinetron dan kelompok
kedua menonton sinetron selama enam bulan. Setelah itu, peneliti akan melihat
pembentukan perilaku konformis pada kelompok pertama dan kedua untuk melihat
sejauh mana pengaruh sinetron terhadap perilaku konformis anak remaja.
4)
Penelitian
observasi, yaitu penelitian dilakukan dengan melihat langsung tingkah laku atau
pola perilaku obyek penelitian. Contohnya, observasi pola bermain anak di
pedesaan.
c. Menurut taraf pernberian informasi
1)
Penelitian
deskriptif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran dan penjelasan tentang
ciri-ciri obyek penelitian. Contohnya, penelitian tentang perilaku konsumtif
pada anak remaja.
2)
Penelitian
eksplanasi,yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan (asosiatif) antara dua
atau lebih variabel atau menerangkan hubungan sebab akibat (kausalitas) dua
atau lebih variabel penelitian. Contohnya, faktor-faktor yang membentuk
perilaku konsumtif pada anak remaja, hubungan pola asuh dalam keluarga dengan
perilaku konsumtif pada anak remaja.
3)
Penelitian
eksplorasi, yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan penyebab terjadinya
suatu fenomena sosial dan menerangkan proses terjadinya fenomena tersebut.
Contohnya, proses pernbentukan perilaku konsumtif pada anak remaja.
d. Menurut data yang dikumpulkan
1)
Penelitian
kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan padajumlah data yang dikumpulkan
dan diolah secara statistik. Biasanya data penelitian berupa angka.
2)
Penelitian
kualitatif,yaitu penelitian yang menekankan pada kualitas data, berupa hasil
wawancara.
e. Menurut tempat pelaksanaan
1)
Penelitian
laboratorium, yaitu penelitian yang dilakukan di tempat khusus. Contohnya,
riset tentang kandungan logam berat yang terdapat air kemasan. Dibutuhkan
tempat khusus dengan alat penguji yang khusus untuk menguji tingkat dan kadar
kandungan logam berat.
2)
Penelitian
lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di kehidupan yang sebenarnya.
Contohnya, penelitian tentang harga sembako di pasar.
3)
Penelitian
perpustakaan (studi pustaka), yaitu penelitian yang mengumpulkan data dan
menganalisa data dengan cara mencari informasi dan materi penelitian di
perpustakaan.
B.
RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan
seluruh kegiatan penelitian yang dituangkan dalam suatu kesatuan naskah.
Rancangan penelitian terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Menentukan
masalah yang akan diteliti, yaitu topik atau masalah yang akan diteliti.
2.
Melakukan
studi pendahuluan, yaitu pencarian data atau informasi awal yang membantu
peneliti agar masalah menjadi jelas dan untuk melihat kemungkinan melanjutkan
penelitian. Studi pendahuluan biasanya mengacu pada penelitian sebelumnya.
3.
Merumuskan
suatu masalah, yaitu penjabaran dan rumusan sistematis tentang masalah yang
akan diteliti berdasarkan hasil studi pendahuluan.
Rumusan masalah penelitian yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut:
a.
Masalah
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
b.
Masalah
dirumuskan dalam kalimat yang sederhana
c.
Rumusan
masalah harus mencerminkan keinginan yang hendak dicapai
d.
Rumusan
masalah tidak mempersulit pencarian data lapangan
e.
Rumusan
masalah harus direfleksikan ke dalam judul penelitian
Rumusan
masalah lebih spesifik dan operasional daripada judul penelitian. Hal ini
dimaksudkan agar peneliti lebih mudah dan terarah dalam menyusun instrumen
pengumpul data, seperti kuesioner atau daftar pertanyaan wawancara. Berikut ini
adalah contoh bahwa rumusan masalah lebih spesifik dan operasional daripada
judul penelitian.
Judul Penelitian : Minat remaja terhadap Akademi Fantasi Indosiar
Judul Penelitian : Minat remaja terhadap Akademi Fantasi Indosiar
Rumusan masalah : Bagaimana minat remaja terhadap
Akademi Fantasi Indosiar?
Rumusan masalah dapat terdiri dari
beberapa variabel. Variabel adalah faktor yang apabila diukur memerikan nilai
yang bervariasi. Contoh jenis kelamin, tingkat kecerdasan, hasil belajar, usia.
Dilihat dari fungsinya dalam penelitian
Contoh rumusan masalah penelitian
yang menggunakan variabel: “Apakah latar belakang pendidikan yang berbeda
memberi pengaruh terhadap prestasi kerjas karyawan PT. Rafa Indonet?”
4.
Merumuskan
anggapan dasar, yaitu asumsi atau sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh
peneliti yang dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian sehingga
peneliti dapat merumuskan hipotesis, yakni kebenaran sementara yang akan dibuktikan
dalam penelitian.
5.
Memilih
pendekatan atau metode penelitian, yaitu menentukan cara atau metode yang
dianggap paling tepat untuk menguji kebenaran sementara (hipotesa). Secara umum
ada dua pendekatan atau metode penelitian, yaitu metode kuantitatif dan metode
kualitatif.
6.
Menentukan
variabel dan sumber data, yaitu variabel dan sumber data harus diidentifikasi
dengan jelas agar peneliti dapat menentukan alat yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian.
Variabel penelitian memiliki posisi
yang penting dalam penelitian. Setiap penelitian memang harus memiliki beberapa
variabel. Pada hakikatnya, permasalahan penelitian pada akhirnya harus
diterjemahkan dalam berbagai variabel penelitian agar permasalahan tersebut
bisa terjawab dengan suatu penelitian. Variabel adalah setiap karakteristik
yang memiliki variasi nilai.
Variabel dapat dibedakan menjadi
beberapa kelompok, yaitu menurut kedudukannya dalam analisis dan menurut jenis.
a.
Menurut kedudukannya dalam analisis
1) Variabel bebas (independen variable)
Adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel terikat.
2) Variabel terikat/tergantung
(dependent variable) Adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
bebas.
b.
Menurut jenis
1) Organismic variable Adalah variabel
yang karakteristiknya berkaitan erat dengan individu manusia, seperti jenis kelamin,
intelegensi, dan sikap.
2) Intervening variable Adalah variabel
yang keberadaannya hanya dapat disimpulkan dari adanya suatu teori tertentu,
tetapi tidak dapat dimanipulasi atau dikur.
3) Control variable Merupakan variabel
penelitian yang dampaknya terhadap dependent variable dapat diketahui oleh peneliti.
4) Moderator variable Adalah variabel
penelitian yang memiliki akibat secara tidak langsung terhadap dependent
variable. Artinya, variabel tersebut dapat memperkuat atau melemahkan hubungan
atau pengaruh independet variable terhadap dependent variable.
Syarat-syarat
dalam menentukan topik penelitian, adalah sebagai berikut :
a.
Harus sesuai
dengan minat peneliti.
b.
Topik yang
dipilih dapat diteliti.
c.
Ketersediaan
data.
d.
Memiliki
manfaat, penting untuk diteliti, dan ada kegunaan praktis.
e.
Merupakan
penelitian baru dan bukan hasil duplikasi.
Jenis-jenis
data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a.
Berdasarkan
cara perolehannya
1)
Data primer,
yaitu data yang diperoleh secara langsung. Contohnya, melalui observasi,
angket, dan wawancara.
2)
Data
sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung. Contohnya, dokumen,
koran, atau bacaan lain.
b.
Berdasarkan
sifatnya
1)
Data
kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka.
2)
Data
kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka.
c.
Berdasarkan
sumbernya
1)
Data internal,
yaitu data yang menjabarkan tentang keadaan suatu organisasi.
2)
Data
eksternal, yaitu data yang menjabarkan tentang keadaan di luar organisasi.
Cara-cara
pengambilan sampel, antara lain sebagai berikut :
Sampel
adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian (populasi).
a. Sampel
Random (Sampel Acak)
Acak maksudnya setiap orang
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih ke dalam keseluruhan unit
populasi.
b. Sampel
Berstrata (stratified sampling)
Apabila populasi terbagi atas
tingkat atau strata maka pengambilan sampel harus diwakili oleh setiap strata.
Contohnya penelitian tentang kehadiran siswa, peneliti harus mengambil sampel
dari wakil tiap-tiap tingkatan kelas.
c. Sampel
Wilayah (area sampling)
Dilakukan apabila terdapat perbedaan
ciri antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Sampel wilayah adalah
cara yang dilakukan dnegna mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat
dalam populasi. Misalnya suatu Provinsi yang dibagi atas 10 daerah dipilih
beberapa daerah secara random untuk dijadikan sampel.
d. Cluster
Sampling
Adalah sampel yang ditarik dengan
cara memilih secara random beberapa strata. Seluruh anggota strata yang
terpilih atau sebagian besar dimasukkan ke dalam sampel.
e. Sampel
Proporsi
Sampel ini dilakukan untuk
menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah.
Kadangkala banyaknya subjek pada setiap strata atau wilayah tidak sama, maka
pengambilan subjek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang dengan
banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah.
f. Sampel
Bertujuan (purposif)
Pemilihan sampel dilakukan atas dasar tujuan tertentu
sesuai dengan tujuan penelitian
C.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data adalah kegiatan mencari, menghimpun
dan mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara berikut.
a.
Studi
pustaka, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencari sumber informasi
lewat buku kepustakaan yang memuat beragam teori yang berguna dalam penelitian.
Biasanya studi pustaka berperan dalam memberikan landasan teori penelitian.
b.
Kuesioner
atau angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebar daftar atau
lembar pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden. Terdapat tiga jenis
kuesioner atau angket yaitu sebagai berikut :
1)
Angket
dengan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang disertai dengan altenatif
jawaban yang harus dipilih responden. Alternatif jawaban dapat berupa pilihan
ganda atau jawaban ya atau tidak (setuju atau tidak setuju). Kelebihan angket
dengan pertanyaan tertutup adalah mudah diolah, mudah dijawab responden, tidak
butuh waktu lama dalam menjawab sehingga besar kemungkinan angket diserahkan
kembali ke peneliti. Kelemahannya adalah responden tidak dapat memberikan
alternatif jawaban selain pilihan jawaban yang sudah ditentukan dan tidak mampu
menggambarkan keberagaman karakteristik responden karena kadang responden tidak
sepenuhnya sependapat dengan alternatifjawaban yang ada.
2)
Angket
dengan pertanyaan terbuka, yaitu responden hanya diberikan pertanyaan dan bebas
dalam memberikan jawaban. Kelebihan angket dengan pertanyaan terbuka adalah
responden dapat menjawab sesuai dengan pendapatnya, memperluas wawasan
peneliti, peneliti dapat melihat karakteristik responden. Kelemahannya adalah
butuh waktu yang lama untuk menjawab sehingga belum tentu angket diserahkan
kembali, sulit diolah dan responden dituntut berpikir untuk menjawab pertanyaan
dalam angket.
3)
Angket
dengan pertanyaan semi terbuka, yaitu responden mendapatkan alternatif jawaban
namun juga diberi kebebasan untuk memberikan jawaban yang berbeda dengan
alternatif jawaban yang sudah disediakan. Kelebihan angket dengan pertanyaan
semi terbuka adalah reponden memiliki kebebasan dalam menjawab dan peneliti
memperoleh ragam jawaban yang mungkin tidak dipikirkan sebelumnya.Kelemahannya
adalah pengolahan data menjadi tidak mudah karena beragam jawaban responden.
c.
Observasi,
yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan di lapangan dengan
menggunakan panca indera. Ada beberapa kriteria atau syarat yang harus dipenuhi
jika melakukan observasi, yaitu sebagai berikut :
1)
Harus
rencanakan terlebih dahulu dan dilakukan secara sistematis.
2)
Harus
berkaitan dengan tujuan penelitian.
3)
Harus
dicatat dan didokumentasikan secara sistematis.
4)
Harus dapat
dicek, dikontrol dan dibuktikan kebenarannya.
Observasi atau pengamatan dapat dilakukan dengan cara
membuat catatan, menggunakan skala penilaian dan membuat daftar cek. Terdapat
dua jenis observasi, yaitu sebagai berikut.
1)
Observasi
partisipasi, yaitu selama melakukan observasi, pengamat atau peneliti ikut
terlibat dalam kegiatan yang diamati sehingga peneliti akan mendapatkan data
yang sebenarnya. Contohnya, mengamati teknik penangkapan ikan nelayan
tradisional. Peneliti ikut melaut dan ikut terlibat dalam penangkapan ikan.
2)
Observasi
simulasi, yaitu pemgamat mensimulasikan keinginannya kepada responden sehingga
responden dapat memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Kelebihan observasi adalah dapat
mencatat hal-hal, perilaku pada saat peristiwa tersebut terjadi dan peneliti
mendapatkan data dari subyek secara langsung baik secara verbal maupun
nonverbal. Kelemahan observasi adalah membutuhkan waktu yang lama dalam
mengumpulkan data penelitian dan tidak serta merta dapat melakukan pengamatan
terhadap suatu fenomena yang telah lama terjadi.
d.
Wawancara
adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan
responden atau informan tentang masalah yang sedang diteliti. Wawancara
memiliki dua pedoman dasar, yaitu sebagai berikut :
1)
Pedoman
wawancara tak berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya berupa
garis-garis besar pertanyaan dan topik wawancara sehingga pewawancara dituntut
memiliki kreativitas dalam mengembangkan dan menggali topik wawancara. Pedoman
ini sering digunakan untuk studi kasus.
2)
Pedoman
wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara sudah tersusun rapi dan detail
serta daftar pertanyaan sudah terperinci.
Faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil wawancara
adalah sebagai berikut :
1)
Pewawancara.
Pewawancara harus terampil dalam mewawancarai, tidak ragu-ragu dalam mengajukan
pertanyaari, memiliki pemahaman yang mendalam tentang topik wawancara sehingga
dapat menggali jawaban dari responden, dan mencatat seluruh hasil wawancara
dengan baik.
2)
Informan
atau responden. Responden yang dipilih adalah responden yang dapat
berkomunikasi dengan baik, menguasai topik wawancara, dapat menjawab pertanyaan
dengan jujur dan tepat.
3)
Topik
penelitian. Topik penelitian menentukan sejauh mana responden bersedia menjawab
pertanyaan. Apabila topik tersebut menarik, sensitif dan penting, responden
akan dengan mudah bersedia menjawab pertanyaan.
4)
Situasi
wawancara. Situasi wawancara adalah situasj yang timbul karena faktor waktu,
tempat, ada tidaknya orang Iain, dan sikap masyarakat sekitar. Pewawancara
wajib memperhatikan situasi sebelum dan selama wawancara sehingga dapat
mengumpulkan data secara akurat.
Dilihat dari pelaksanaanya, wawancara dibedakan
sebagai berikut :
1)
Wawancara
bebas (unguided interview), yaitu
pewawancara tanpa menggunakan acuan atau daftar pertanyaan melakukan wawancara
dengan bebas. Ketiadaan acuan atau daftar pertanyaan membuat responden tidak
menyadari jika sedang diwawancarai sehingga terlihat rileks namun kelemahannya,
arah pertanyaan bisa melebar.
2)
Wawancara
terpimpin (unguided interview).
Pewawancara membawa daftar pertanyaan secara terperinci sehingga arah
pertanyaan menjadi jelas dan mengarah kepada tujuan penelitian, namun jika
tidak hati-hati proses wawancara dapat terasa kaku, kurang rileks sehingga
menimbulkan ketidaknyamanan responden dalam memberikan jawaban.
3)
Wawancara
bebas terpimpin, yaitu gabungan atau kombinasi wawancara bebas dan wawancara
terpimpin.
Sikap-sikap yang harus dimiliki oleh pewawancara
adalah sebagai berikut :
1)
Netral,
artinya pewawancara tidak mengomentari jawaban atau informasi dari responden.
2)
Ramah, artinya
pewawancara harus dapat menciptakan suasana yang rileks dan santai sehingga
responden tertarik memberikan jawaban atau informasi.
3)
Adil,
artinya pewawancara tidak membeda-bedakan responden, memperlakukan responden
secara hormat, dan sopan bagaimanapun keadaannya.
4)
Mampu
menghindari ketegangan sehingga responden tidak merasa diuji, dinilai atau
sedang dihakimi.
D.
ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
PENELITIAN
Analisis merupakan kegiatan mengolah data secara
sistematis menjadi informasi yang bermafaat untuk menjawab masalah penelitian dengan cara
menyederhanakan data yang banyak dan rumit ke dalam bentuk yang lebih sederhana
sehingga mudah dibaca dan ditafsirkan. Analisis penelitian terbagi menjadi dua
macam yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif biasanya
menggunakan pendekatan perhitungan statistik sedangkan analisis kualitatif
disebut juga nonstatistik.
Pengolahan
data terdiri beberapa langkah, yaitu sebagai berikut :
1. Tahap persiapan, meliputi editing dan coding.
2. Pengorganisasian data yang dilakukan
dengan cara membuat tabel frekuensi dan tabel silang.
3. Pengolahan data yang dilakukan
secara statistik dan nonstatistik.
Manfaaat
atau keuntungan melakukan kegiatan pengorganisasian data adalah
1. Menghemat ruang dan meminimalkan
penjelasan dan pernyataan deskriptif
2. Hubungan atau relasi proses-proses
penelitian dapat ditampilkan secara jelas.
3. Dengan mentabulasi data, data
penelitian menjadi mudah diingat.
4. Pengaturan tabuler mempermudah
melakukan penghitungan dan pengecekan kesalahan.
Dalam
pembuatan tabel, terdapat beberapa aturan umum, yaitu sebagai berikut.
1. Bagian atas setiap tabel diberi
judul atau nama yang menggambarkan isi tabel.
2. Setiap tabel diberi nomor, baik
huruf romawi atau latin untuk memudahkan dalam membuat referensi.
3. Bagian bawah tabel diberi keterangan
singkat dan jelas.
4. Catatan kaki (footnote) tentang penjelasan tabel atau sumber data diletakkan di
bawah tabel.
5. Setiap kolom harus diberi garis
batas agar lebih mudah dalam menjelaskan relasi data.
6. Gejala, item campuran atau item
penyimpangan diletakkan di baris terakhir dari tabel.
7. Hindari penggunaan kata atau
istilah-istilah singkatan.
8. Jumlah total dicantumkan di bagian
samping atau bagian bawah.
9. Kategorisasi dapat dilakukan secara
kronologis, alfabet atau berdasarkan besaranı dan kriteria tertentu.
Metode
statistik sederhana dapat juga digunakan dalam mengolah data. Berikut metode
statistik sederhana :
1. Mean (nilai
rata-rata), yaitu hasil pembagian jumlah keseluruhan nilai dibagi jumlah unit
yang diamati. Mean sangat membantu
untuk melihat data yang terdistribusi normal dan membuat perhitungan statistik
yang lebih luas.
2. Modus, yaitu data
atau nilai yang memiliki frekuensi paling banyak. Modus sangat membantu untuk
mendeskripsikan data dengan cepat namun kasar.
3. Median, yaitu data
atau nilai yang ada di tengah setelah data diurutkan. Untuk jumlah data genap, median dihitung dengan cara membagi
rata-rata dua nilai yang berada di tengah.
Setelah
mengolah data, langkah berikutnya adalah menganalisis dan menginterpretasikan
data penelitian. Dalam proses analisis data, peneliti harus dapat menemukan
jenis hubungan data. Ada tiga jenis hubungan data, yaitu sebagai berikut :
1. Hubungan simetris, yaitu adanya
hubungan antarvariabel tetapi bukan dalam bentuk hubungan şebab akibat
(kausalitas).
2. Hubungan asimetris, yaitu adanya
hubungan antarvariabel tetapi bukan dalam bentuk hubungan timbal balik.
3. Hubungan timbal balik adanya hubungan timbal balikantarvaribel dan
hubungan tersebut harus dua arah. Singkatnya varibel x memengaruhi varibel y,
begitujuga sebaliknya variabel y memengaruhi variabel x.
E.
LAPORAN PENELITIAN
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika menulis laporan
penelitian adalah sebagai berikut :
1.
Menggunakan
bahasa baku dan resmi sesuai dengan ejaan yang sudah disempurnakan (EYD).
2.
Laporan
disusun secara sistematis berdasarkan sistematika penelitian.
Penulisan laporan penelitian harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
1.
Peneliti
harus mengetahui kepada siapa laporan tersebut ditujukan, misalnya ditujukan
untuk sponsor, dosen, media massa atau masyarakat umum. Penulisan laporan
penelitian harus disesuikan menurut aturan masing-masing sasaran laporan.
Contohnya, bentuk laporan penelitian yang ditujukan kepada media massa berbeda
dengan laporan untuk dosen atau universitas walaupun topik penelitiannya sama.
2.
Laporan
penelitian harus sistematis, jelas, dan mudah dibaca karena pembaca laporan
tidak mengikuti seluruh kegiatan penelitian.
3.
Peneliti
harus menyadari bahwa latar belakang, pengalaman dan minat pembaca laporan
tidak selalu sama sehingga laporon penelitian harus disusun menggunakan bahasa yang
baku, komunikatif dan resmi sehingga mudah dibaca oleh pembaca laporan.
4.
Penggunaan
bahasa yang baku, resmi, baik dan benar serta disusun secara sistematis wajib
dilakukan karena laporan penelitian merupakan elemen penting bagi kemajuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
Secara garis
besar, laporan penelitian terbagi atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1.
Bagian
pendahuluan. Bagian pendahuluan terdiri atas halaman judul, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar/ilustrasi atau diagram.
2.
Isi laporan.
Isi laporan terdiri atas pendahuluan kerangka teori atau tinjauan pustaka,
metodologi penelitian, hasil penelitian, kesimpulan, serta saran.
3.
Penutup. Bagian penutup terdiri atąs daftar
pustaka, lampiran, dan indeks.
1. Bagian Pendahuluan
a. Halaman judul
Dicantumkan judul penelitian yang
ditulis jelas, ringkas, dan menggambarkan isi. Nama penyusun, nama lembaga,
nama tempat, dan tahun penyusunan laporan
b. Kata Pengantar
uraian pendek dari penulis tentang
penelitiannya. Dikemukakan tujuan penelitian, masalah yang dihadapi, siapa yang
berperan, dan ucapan terimakasih.
c. Daftar isi
Daftar isi menunjukan bagian-bagian
dari laporan dan di situ dapat dilihat hubungan antara satu bagian dengan yang
lainnya. Untuk table, diagram, peta, gambar kalau ada, masing-masing dibuat
dafar isi tersendiri.
2. Bagian Isi Laporan
a. Bab pendahuluan
Ditampilkan rumusan masalah, ruang
lingkup, kegunaan teoritis dan praktis dari laporan dan metodologi. Jadi,
mecakup latar belakang penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, cara
pemrosesan data dan analisis data, termasuk prosedur statistika yang ditempuh.
3. Bab Tinjauan Pustaka
Memberikan
gambaran tentang hal-hal yang sudah ditulis oleh peneliti lain, dan mengapa
penelitian ini penting dilakukan. Peneliti juga mengungkapkan alur berpikirnya
dengan merangkum penemuan yang telah lalu dan memberikan jembatan dengan apa
yang akan dilakukan
4. Bab metodologi Penelitian
Merangkum tentang subjek, objek, dan
ruang lingkup penelitian, teknik pengumpulan data, cara pengolahan data yang
digunakan. Metodologi biasanya dikemukakan dalam proposal penelitian (rancangan
penelitian)
5. Bab Pelaksanaan Penelitian
Menguraikan tentang proses
peaksanaan penelitian, baik validitas instrument maupun proses pengumpulan dan
analisis datanya
6. Bab hasil penelitian
Merupakan inti dari laporan
penelitian kerena pada bab ini peneliti menguraikan seluruh hasil penelitian,
membandingkan dan mencari kaitannya satu dengan yang lain.
7. Bab kesimpulan dan saran
Kesimpulan dibuat singkat, padat,
dan jelas. pada bagian ini terkadang diberikan saran pemecahan masalah
penelitian untuk dilaksanakan dan adanya masalah yang perlu diteliti lebih lanjut.
- Bagian Penutup
- Daftar Putaka
Berisi daftar semua buku sumber yang
digunakan untuk menunjang penelitian yang dilakukan. Yang dikemukakan adalah
nama penulis, tahun penerbit, judul buku, tempat penerbitan, dan nama penerbit.
8. Lampiran
Memuat hal-hal yang perlu diketahui
pembaca. Contohnya format kuisioner, format wawancara dan pedoman pengamatan,
foto, dan lainnya.
Setelah penulisan laporan selesai disusun, langkah
berikutnya adalah diskusi. Tujuannya adalah menjaring saran dan masukan dari
orang Iain agar memperkuat isi laporan sehingga ketika laporan penelitian
dipublikasikan, dapat dipertanggungjawabkan.
Jenis-jenis
diskusi adalah sebagai berikut :
1.
Diskusi
panel, yaitu diskusi yang dilakukan sekolompok orang dengan menghadirkan
beberapa pakar dari satu bidang keilmuan yang sama untuk membahas topik atau
tema yang menjadi perhatian umum.
2.
Simposium,
yaitu pertemuan yang diselenggarakan dengan menghadirkan beberapa pakar dengan
tinjauan atau bidang keilmuan yang berbeda-beda untuk membahas
prasaran-prasaran suatu masalah.
3.
Seminar,
yaitu pertemuan atau persidangan yang dipimpin Oleh ketua sidang. Syarat ketua
sidang adalah seorang pakar atau ahli yang memiliki kompetensi di bidangnya.
Dalam
melaksanakan diskusi di kelas, harus memperhatikan beberapa prinsip, yaitu
sebagai berikut :
1.
Seluruh
peserta diskusi harus terlibat secara aktif.
2.
Pembicaraan
atau pembahasan topik tidak boleh didominasi Oleh beberapa orang saja.
3.
Harus
menjaga dan mematuhi tata tertib dalam diskusi agar setiap peserta diskusi
dapat berbicara dan saling mendengarkan.
4.
Perdebatan
harus diarahkan agartidak keluar dari topik pembicaraan dan menghindari debat
kusir.
5.
Setiap
peserta diberi kepercayaan untuk terlibat dalam diskusi.
6.
Setiap
peserta harus menjaga etika dan sopan santun khususnya saat menyetujui atau
menentang pendapat orang lain.
Manfaat
diskusi bagi siswa adalah sebagai berikut :
1.
Mempupuk
keberanian untuk berpendapat secara bebas dan tanpa tekanan.
2.
Mendorong
siswa berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif.
3.
Menumbuhkan
rasa toleransi dan sikap saling menghargai pendapat orang Iain.
4.
Melatih
siswa untuk berani mempresentasikan pengetahuan yang telah didapatnya.
Referensi:
Kun Maryati, Ariawan. 2015. SPM Sosiologi. Jakarta: ESIS.
Richard Osborne & Borin Van Loon. 1996. Mengenal Sosiologi For Beginner.
Bandung: Mizan.
Suyatno, Bagong & Sutinah. 2005. Metode Penelitian
Sosial. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup
Triyono, Hermanto & Hermanto. 2014. Sosiologi
Untuk SMA/MA kelas X Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: PT.
Srikandi Empat Widya Utama (SEWU)
Arsal, Thriwaty. 2012. Sosiologi untuk SMA/MA
kela XII. Jakartta: Erlangga.
Ruswanto. 2009. Sosiologi : untuk SMA / MA Kelas XII
Program Studi Ilmu Sosial .Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
http://blog.unnes.ac.id/zakiyahylt/2015/12/12/materi-pelajaran-sosiologi-kelas-x-bab-iv-metode-penelitian-sosial/
diakses 15/12/2015