Thursday 10 August 2017

KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT


“Kelompok sosial merupakan kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi” (Paul B. Horton dan Chester L. Hunt).
Manusia menjadi anggota dari berbagai macam kelompok sosial, bahkan sejak lahir dan dibesarkan. Kelompok sosial dengan demikian menjadi suatu bagian yang sangat penting dalam kehidupan sehingga perlu diketahui serta dimengerti.
A. Hakikat Kelompok Sosial
Pengertian Kelompok Sosial
Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupannya, yaitu :
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya
Keterikatan dan ketergantungan antara manusia satu dengan yang lain mendorong manusia untuk membentuk kelompok masyarakat yang disebut kelompok sosial atau sosial group. Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.
Syarat dan Ciri Kelompok Sosial

Robert K. Merton menyebutkan tiga kriteria suatu kelompok :
1. Memiliki pola interaksi
2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok

Menurut Soerjono Soekanto, himpunan manusia baru dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan berikut.
1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan
2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain dalam kelompok itu.
3. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok, sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat berupa kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain
4. Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama
5. Bersistem dan berproses
B. Dasar pembentukan kelompok sosial

Dalam pembentukannya, kelompok sosial mempunyai dasar tertentu. Dasar-dasar tersebut meliputi faktor keturunan (genealogis), kesatuan teritorial (community), kesatuan kepercayaan (religius), dan kesatuan kepentingan (asosiasi).

a.    Kesatuan berdasarkan keturunan (genealogis). Kesatuan genealogis adalah kelompok-kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan darah dan keturunan. Pada kelompok sosial ini, diawali dari terbentuknya keluarga batih (nuklear family) atau keluarga inti, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
b.    Kesatuan teritorial. Suatu komunitas terdiri atas sekumpulan individu yang hidup bersama dalam suatu wilayah. Individu-individu dalam masyarakat tersebut selalu melakukan jalinan kerja sama dalam bentuk yang tetap ataupun tidak tetap. Jalinan yang tetap ini terjadi karena wilayahnya saling berdekatan sehingga terikat oleh kesamaan wilayah tempat tinggal.
c.    Kesatuan kepercayaan (religius). Pada dasarnya, kesatuan religius adalah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan agama atau kepercayaan tertentu. Melalui kesamaan agama atau kepercayaan inilah biasanya muncul ikatan yang sangat kuat dan rasa sentimen kelompok yang mendalam. Akibatnya, terbangun komunikasi dan kerja sama yang erat antaranggota yang memiliki jaringan antarnegara di seluruh penjuru dunia.
d.    Kesatuan kepentingan (asosiasi). Asosiasi atau istilah lain dari kesatuan kepentingan adalah kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar persamaan kepentingan. Dalam kehidupan masyarakat modern, masyarakat berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memadukan kepentingan bersama orang-orang seprofesi. Oleh sebab itu, terbentuklah ikatan atau asosiasi atas dasar kepentingan yang sama dengan organisasi yang tetap. Perwujudan nyata asosiasi dalam kehidupan masyarakat dapat berbentuk negara, perkumpulan atas dasar ekonomi, dan persatuan buruh.


0 comments:

Post a Comment