Wednesday, 20 July 2016
Saturday, 9 July 2016
Soal Pengayaan Materi Perubahan Sosial kelas XII
- Perubahan sosial adalah perubahan lembaga sosial dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, sikap, nilai, serta perilaku individu dalam kelompoknya. Berdasarkan definisi tersebut, sebutkan contoh-contoh nyata perubahan sosial yang Anda temui di masyarakat sekitar Anda.
- Di satu sisi, setiap masyarakat cenderung mengalami perubahan. Di sisi lain, masyarakat juga ingin mempertahankan nilai-nilai lama. Berdasarkan dua hal tersebut, jelaskan mengapa kelompok masyarakat tertentu mau menerima perubahan, sedangkan kelompok yang laincenderung mempertahankan kebudayaan lama.
- Gambarkan dan beri contoh bahwa suatu penemuan baru dapat mengakibatkan perubahan dalam bidang-bidang lain.
- Disintegrasi dapat berwujud konflik daerah, aksi protes, demonstrasi, kenakalan remaja, dan tindak kriminal. Tuliskan masing-masing dua contohnya dan berikan tanggapan Anda sebagai generasi muda terhadap kasus-kasus tersebut.
- Sebagai dampak dari proses perkembangan ekonomi yang terlalu cepat yang menekankan pada apek material belaka, saat ini berkembang di masyarakat suatu gejala kriminalitas yang disebut kejahatan “kerah putih”. Apakah yang anda ketahui tentang kejahatan “kerah putih” (white collar crime) tersebut? Berikan contohnya.
- Masalah kenakalan remaja semakin hari semakin meresahkan masyarakat karena kenakalan remaja sekarang ini cenderung mengarah ke tindak kriminal? Menurut Anda, bagaimana cara menanggulangi fenomena tersebut? Berikan contoh bentuk-bentuk kenakalan remaja yang anda ketahui.
- Konflik dapat terjadi di mana saja. Salah satunya terjadi di dunia politik. Jika Anda adalah seorang pengamat politik, bagaimana cara Anda menyikapi para tokoh politik yang cenderung saling berkonflik?
- Perubahan sosial jika tidak disikapi dengan baik dapat menimbulkan disintegrasi. Jika Anda adalah seorang pejabat yang mempunyai kedudukan, bagaimana cara Anda menyelesaikan masalah-masalah disintegrasi yang terjadi di dalam masyarakat?
- Pada masyarakat majemuk, potensi konflik sangat besar. Sikap apa yang harus dikembangkan agar dapat terwujud kesinambungan bangsa dan negara?
- Sebagai warga masyarakat yang peduli dengan kedamaian dan ketentraman, bagaimana pendapat Anda terhadap terjadinya konflik antaretnis di Indonesia?
Materi Kelas XII Bab 3. Ketimpangan Sosial
Tujuan Pembelajaran.
Setelah mempelajari bab ini peserta didik diharapkan dapat:
Setelah mempelajari bab ini peserta didik diharapkan dapat:
- Menunjukkan rasa empati terhadap ketimpangan sosial di masyarakat sekitar dan mendorong partisipasi dalam mengatasinya
- Menganalisis ketimpangan sosial sebagai akibat dari perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi
- Mengolah hasil kajian dan pengamatan tentang ketimpangan sosial sebagai akibat dari perubahan sosial di tengah globalisasi
A. Mengapa Terjadi Ketimpangan Sosial?
Ketimpangan sosial dapat diartikan sebagai adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi ditengah-tengah masyarakat yang disebabkan adanya perbedaan status sosial, ekonomi, ataupun budaya. Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat, sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau kesempatan-kesempatan yang tersedia. Dua faktor
penghambat tersebut adalah sebagai berikut.
penghambat tersebut adalah sebagai berikut.
- Faktor Internal : Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Rendahnya kualitas sumber daya manusia disebabkan oleh tingkat pendidikan/keterampilan ataupun kesehatan yang rendah, serta adanya hambatan budaya (budaya kemiskinan).
- Faktor Eksternal : Yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan seseorang. Hal ini dapat terjadi karena birokrasi atau ada pelaturan-pelaturan resmi (kebijakan), sehingga dapat memperkecil akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan dan peluang yang tersedia. Dengan kata lain ketimpangan sosial tersebut diakibatkan oleh hambatan-hambatan atau tekanan-tekanan struktural. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab munculnya kemiskinan struktural.
B. Ketimpangan Sosial di Masyarakat
- Penyebab Ketimpangan Sosial di Masyarakat; Terjadi karena adanya perbedaan sosial dan stratifikasi sosial yang sangat mencolok.
- Ancaman Ketimpangan Sosial di Masyarakat; Ketimpangan sosial ini akan berakumulasi dan bersinergi dengan berbagai persoalan masyarakat yang kompleks, yang pada akhirnya akan mengganggu proses pembangunan ekonomi.
C. Ketimpangan Sosial dalam Dunia Pendidikan
Randall Collins dalam The Credential Society: An Historical Sociology of Education and Stratification, mengemukakan bahwa justru pendidikan formal merupakan awal dari proses stratifikasi sosial itu sendiri. Di Indonesia hal ini didukung oleh adanya pola perjalanan sekolah anak yang berbeda dari kalangan keluarga mampu dan miskin.
Randall Collins dalam The Credential Society: An Historical Sociology of Education and Stratification, mengemukakan bahwa justru pendidikan formal merupakan awal dari proses stratifikasi sosial itu sendiri. Di Indonesia hal ini didukung oleh adanya pola perjalanan sekolah anak yang berbeda dari kalangan keluarga mampu dan miskin.
- Lingkungan Sekolah yang Tidak Berkualitas, lingkungan pendidikan yang bisa didapat oleh orang miskin dan kaya atau kota dan desa.
- Kurangnya Kesempatan Memperoleh Pendidikan yang Berkualitas, wujud input yakni kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas akan berakibat pada input yakni kualitas hasil pendidikan.
- Kualitas Lulusan yang Kurang Memadai, baik dalam nilai akhir ujian ataupun kualitas kemampuan lulusan.
- Fasilitas Pendidikan yang Tidak Sama, Ketimpangan output sebenarnya dapat dijelaskan lewat ketimpangan input berupa ketersediaan fasilitas pendidikan, rasio guru-siswa, dan kualitas guru.
- Macam-macam Ketimpangan Sosial dalam Pendidikan, berdasarkan dua dimensi tersebut ketimpangan kelompok dapat dikelompokkan dalam empat varian. Pertama, ketimpangan input dalam ukuran individual. Kedua, ketimpangan input dalam ukuran kelompok. Ketiga, ketimpangan outputdalam ukuran individual. Keempat, ketimpangan output dalam ukuran kelompok
- Upaya Mengatasi Ketimpangan dan Peningkatan Mutu Pendidikan, upaya untuk mengurangi
ketimpangan sosial harus dimulai dari lembaga pendidikan, salah satunya dengan penggunaan metode
cooperative learning.
Ketimpangan sosial timbul akibat adanya perbedaan dalam masyarakat atau ketidaksamaan. Faktor penyebabnya karena terbentuknya statifikasi sosial. Dalam masyarakat modern, ketimpangan sosial cenderung lebih tampak karena faktor persaingan dalam kehidupan sangat besar terlihat di berbagai aspek. Misalnya, perbedaan perekonomian, pendidikan, lapangan kerja, dan status sosial lainnya.
E. Ketimpangan Sosial sebagai Akibat Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
Ketimpangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat adalah disebabkan oleh adanya perbedaan yang mencolok antara si kaya dan si miskin atau antara si pintar dan si bodoh. Perbedaan ini kelihatan sangat mencolok dan menimbulkan masalah dalam penanganannya.
- Ketimpangan Sosial di Bidang Ekonomi : Adanya globalisasi menyebabkan perekonomian hanya tumbuh di beberapa wilayah, ditambah dengan praktik ekonomi kaptalisme yang menyebabkan si kaya menjadi semakin kaya dan si miskin menjadi semakin miskin. Hal tersebut membawa dampak negatif karena memunculkan ketimpangan sosial
- Ketimpangan Sosial di Bidang Politik : Dengan adanya dominasi ekonomi negara dunia ke satu terhadap negara lainnya, menyebabkan dominasi di bidang politik.
- Ketimpangan Sosial di Bidang Budaya : Globalisasi menimbulkan efek westernisasi yang berakibat mengikis budaya lokal juga memunculkan sikap atau gaya konsumerisme.
Dengan adanya konsep ekonomi pendidikan (investasi pendidikan), dengan kata lain pembenahan dalam dunia pendidikan hingga mampu menghasilkan kualitas hasil pendidikan (Human Kapital) yang kelak dapat
memberikan perbaikan-perbaikan dalam kehidupan ekonomi baik secara individual maupun kelompok.
Sumber.
Mulyadi, Yad dkk. 2014. Sosiologi SMA Kelas XII. Yughistira. Jakarta
Materi Kelas XII Bab 2. Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal
Tujuan
Pembelajaran
Setelah mempelajari
bab ini peserta didik diharapkan mampu:
·
Menjelaskan
berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di
tengah-tengah pengaruh globalisasi
·
Melakukan kajian, pengamatan, dan
diskusi tentang berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan
sosial di tengah-tengah pengaruh globalisasi
·
Mengembangkan kemampuan penyesuaian
diri terhadap perubahan sosial
A. Apa Itu Globalisasi?
Globalisasi berasal
dari kata globe, artinya bundar seperti bola, yang dimaksud bola di sini
adalah bola dunia. Globalisasi artinya proses sesuatu yang sudah mendunia,
termasuk perubahan sosial di Indonesia. Globalisasi dipicu oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang komunikasi dan telekomunikasi yang
berlangsung sejak penghujung abad ke-20. Perkembangannya berjalan sedemikian
cepat seolah-olah terjadi lompatan demi lompatan. Jarak dan waktu penyampaian
informasi sudah sedemikian pendek. Dunia semakin transfaran, mudah dilihat dan
terdengar hiruk-pikuknya.
B. Perubahan Sosial sebagai Dampak Globalisasi
Globalisasi yang
dipicu oleh perkembangan teknologi yang sangat cepat berdampak terhadap
perubahan yang cepat pula. Perubahan-perubahan tersebut tidak hanya berlaku di
bidang material, tapi juga non material termasuk perubahan dalam bidang sosial,
ekonomi, politik kekuasaan, dan pertahanan nasional. Perubahan-perubahan
tersebut berdampak positif maupun negatif.
1. Dampak Positif
a. Pengiriman dan penyampaian informasi semakin mudah dan cepat.
b. Melalui teknologi hidup manusia lebih mudah dan menyenangkan
c. Melalui industrialisasi, semakin terbuka kesempatan untuk memperoleh
pekerjaan yang lebih baik
2. Dampak Negatif
a. Krisis moneter yang merembes kemana-mana
b. Krisis politik yang menyebar kemana-mana
c. Kerusuhan di berbagai daerah, baik yang bersifat separatis maupun sara
C. Dampak Globalisasi pada Komunitas Lokal
Globalisasi merupakan
proses yang tidak mungkin dibendung oleh suatu bangsa. Bangsa yang menolak
globalisasi berarti bangsa tersebut akan tertinggal dan terbelakang. Sementara
itu, komunitas lokal merupakan suatu unit kesatuan sosial yang terorganisasi
dalam kelompok-kelompok kepentingan bersama (communitiesofcommoninterest),
baik yang bersifat fungsional ataupun yang mempunyai teritorial. Dalam
batas-batas tertentu, istilah komunitas menunjuk pada warga sebuah dusun, desa,
kota, suku, ataupun bangsa. Globalisasi dapat berpengaruh atau berdampak
terhadap komunitas lokal di antaranya dapat dilihat dari penggunaan teknologi
komunikasi dan informasi, kemudahan dalam perjalanan dengan adanya alat
transfortasi modern, gaya hidup yang semakin materialistis, perubahan pada
tradisi atau adat kebiasaan lokal.
D. Permasalahan Sosial yang Timbul Akibat Perubahan Sosial karena Pengaruh
Globalisasi
Dampak positif
globalisasi diantaranya adalah akan membawa perubahan masyarakat menjadi lebih
dinamis dan integratif, sementara dampak negatifnya akan menimbulkan berbagai
permasalahan sosial, diantaranya,
1. Kenakalan Remaja
a.
Beberapa contoh kenakalan remaja
1)
Kenakalan remaja berskala kecil,
antara lain suka membolos sekolah, berkendara dengan kecepatan tinggi atau
ngebut, memalak dan memeras sesama teman sekolah, serta tawuran.
2)
Kenakalan remaja berskala besar,
antara lain mulai dari pornografi dan pornoaksi, mabuk-mabukan, mengonsumsi dan
mengedarkan narkoba, sampai perampasan dan penodongan
b.
Beberapa gejala kenakalan remaja
1)
Berperilaku menjengkelkan terhadap
orang lain
2)
Berperilaku menyimpang dari norma
sosial
3)
Kepribadian yang labil, kurang
percaya diri, mudah tersinggung dan terpengaruh, dan suka mencoba-coba sesuatu
yang baru
4)
Memberontak atau melawan pelaturan
dan keteraturan sosial
c.
Faktor-Faktor Kenakalan Remaja
1)
Faktor Psikologis
Masa remaja biasanya disebut masa
pubertas, yaitu masa peralihan antara masa anak-anak dan masa kedewasaan.
Seorang remaja pada dasarnya masih labil, belum memiliki kepribadian dan
identitas yang mapan.
2)
Faktor Fisik
Kondisi fisik yang tidak normal seperti
cacat tubuh, ukuran tubuh yang kurang ideal, paras muka atau penampilan yang
kurang harmonis menyebabkan seorang remaja kecewa dan frustasi. Ia menjadi
seorang pendiam, penyendiri, dan kurang percaya diri.
3)
Faktor Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan dasar atau awal proses
sosialisasi seorang anak. Lingkungan keluarga akan sangat berpengaruh terhadap
baik buruknya kepribadian seorang anak.
d.
Upaya Menanggulangi Kenakalan
Remaja
1)
Upaya Preventif atau Pencegahan
a)
Memantapkan sosialisasi dan
pendidikan keluarga
b)
Memberikan bimbingan dan
penyuluhan mengenai bahaya-bahaya perilaku menyimpang
c)
Memantapkan karakter dan budaya
sekolah sebagai cerminan karakter dan budaya bangsa
2)
Upaya Represif atau Tindakan
Langsung
a)
Menegakan hukum secara tegas
terhadap pelaku tindakan kriminal
b)
Mendirikan lembaga pemasyarakatan
untuk anak-anak
c)
Mendirikan pusat-pusat
rehabilitasi
2. Kriminalitas
a.
Pengertian
Kriminalitas
berasal dari kata dalam bahasa Inggris, crime, yang berarti kejahatan.
Kriminalitas berarti tindakan kejahatan yang melanggar norma-norma hukum yang
berlaku dalam suatu masyarakat atau negara.
b.
Faktor Penyebab Terjadinya
Kriminalitas
1)
Faktor kemiskinan
2)
Faktor kesempatan
3)
Faktor psikologis
c.
Upaya Menanggulangi Kriminalitas
1)
Upaya Preventif atau Pencegahan
a)
Upaya yang serius dan sistematik
dari pihak pemerintah untuk “mengentaskan kemiskinan”
b)
Rehabilitasi total terhadap
kantong-kantong perumahan padat dan kumuh sebagai konsentrasi penyakit masyarakat
(pekat)
c)
Meningkatkan sistem keamanan
lingkungan atau siskamling
2)
Upaya Represif atau Penanganan
Langsung
a)
Penegakan hukum oleh aparat
penegak hukum, seperti kepolisian, kejaksaan, dan lain-lain
b)
Pemberantasan korupsi secara tegas
dan berkelanjutan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah
c)
Kontrol dan evaluasi yang
berkelanjutan terhadap lembaga-lembaga pemasyarakatan (lapas)
E. Cara Mengatasi Permasalahan Sosial sebagai Akibat Perubahan Sosial
Akibat dari perubahan
sosial salah satunya adalah memudarnya jati diri bangsa. Akibat globalisasi,
jati diri bangsa menjadi kabur dan mengarah pada jati diri global yang tidak
berakar kepada budaya sendiri.
1. Masuknya budaya sekuler ke dalam pola kehidupan bangsa yang religius
dan spiritual, mengakibatkan pola hidup yang egoistik, materialis, dan
liberalis
2. Masuknya ideologi demokratis dan reformis, justru menimbulkan berbagai
benturan kepentingan yang berdampak terjadinya konflik sosial, bahkan
terorisme.
3. Sifat karakter bangsa yang ramah, toleransi, jujur dan ikhlas, berganti
sifat radikal, munafik, temperamental, dan mudah tersinggung.
Berikut beberapa cara
untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa tersebut,
1. Menyosialisasikan jati diri bangsa dan budaya nasional
3. Memiliki komitmen tinggi untuk pelestarian unsur dan nilai sosial
budaya
F. Kemampuan Menyesuaikan Diri untuk Bertahan di Tengah Pengaruh
Globalisasi
1. Proses Penyesuaian Manusia, artinya budaya yang ada harus mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan yang berlangsung, tanpa menghilangkan
kebiasaan-kebiasaan yang positif dari kebudayaan tersebut.
2. Kecenderungan Masyarakat untuk Bertahan, keberadaan unsur-unsur budaya
yang selama ini dijadikan pedoman hidup bagi masyarakat, akan memiliki kecenderungan
untuk bertahan dari pengaruh perubahan yang ada.
3. Kecendrungan Masyarakat untuk Berubah, suatu perubahan bisa terjadi
karena faktor dari dalam masyarakat itu sendiri maupun pengaruh dari luar
masyarakat. Berikut beberapa faktor yang mendorong terjadinya perubahan dalam
masyarakat,
a.
Rasa tidak puas terhadap keadaan
dan situasi yang ada
b.
Sadar akan kekurangan-kekurangan
dalam kebudayaan sendiri
c.
Adanya usaha-usaha masyarakat
menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul
sejalan dengan pertumbuhan masyarakat
d.
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi
harus diatasi dengan jalan mengambil suatu langkah secara langsung
e.
Tingkat kebutuhan yang makin
bertambah dan beraneka ragam, dan keinginan untuk meningkatkan taraf hidup
f.
Sikap terbuka dari masyarakat
terhadap hal-hal yang baru
Sumber.
Mulyadi,
Yad dkk. 2014. Sosiologi SMA Kelas XII. Yudhistira. Jakarta
Kerangka Materi Kelas XII Pelajaran Sosiologi
Bab 1 Perubahan Sosial dan Dampaknya
- Hakikat Perubahan Sosial
- Bentuk-bentuk Perubahan Sosial
- Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
- Akibat Perubahan Sosial
Bab 2 Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal
- Modernisasi
- Globalisasi
- Gejala Modernisasi dan Globalisasi di Indonesia
- Dampak Modernisasi dan Globalisasi di Indonesia
- Tantangan Masa Depan Bangsa
Bab 3 Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
- Ketimpangan Sosial di Masyarakat
- Ketimpangan Sosial dalam Dunia Pendidikan
- Menunjukkan Rasa Empati Terhadap Ketimpangan Sosial
- Ketimpangan Sosial sebagai Akibat Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
- Konsep Pemberdayaan Komunitas
- Dasar Terbentuknya Komunitas
- Manfaat Pemberdayaan Komunitas
- Strategi Pemberdayaan Komunitas
Friday, 1 July 2016
Tugas 2 kelas XII Materi Perubahan Sosial
1.
Menurut kamu hal
apa saja yang menyebakan terjadinya perubahan sosial ?
2.
Kamu tentu
merasakan adanya perubahan dimasyarakat tempat tinggal anda atau wilayah
sekitar anda dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Deskripsikan atau
gambarkanlah menurut pendapat kamu perubahan-perubahan apa saja yang terjadi
beserta faktor-faktor yang mendorong terjadi perubahan sosial itu ?
3.
Berikan
pendapat kamu. Apakah konflik dapat
mendorong terjadinya perubahan sosial ?
4.
Jelaskan peranan
pendidikan terhadap perubahan sosial !
5.
Dalam era
globalisasi sekarang ini, tidak dapat di pungkuri masuknya berbagai kebudayaan
asing ke Indonesia sudah tidak dapat di cegah lagi. Dampak yang terjadi juga
tentu terasa, baik itu positif maupun negatif. Berikan pendapat kamu tentang
penjelasan tersebut. Sebutkan dampak positif dan negatif dari masuknya
kebudayaan asing tersebut, serta berikan solusinya agar semua pengaruh
kebudayaan yang masuk ke Indonesia tidak membawa perubahan yang malah berdampak
negatif.
PERUBAHAN SOSIAL BAB. 1
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, anda diharapkan
mampu:
1.
Mendeskripsikan pengertian perubahan sosial
2. Mengidentifikasi
bentuk-bentuk perubahan sosial
3.
Mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat
perubahan sosial
4.
Mampu mengantisipasi dampak negative perubahan
sosial KONSEP
A.
HAKIKAT PERUBAHAN SOSIAL
1.
Pengertian Perubahan Sosial
Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di
masyarakat meliputi perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial, interaksi
sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan masyarakat, serta susunan kekuasaan dan wewenang. Kingsley
Davis mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan
kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu
kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, bahkan perubahan dalam bentuk
serta aturan organisasi sosial.
Perubahan sosial melekat pada masyarakat dengan kebudayaannya karena
alasan-alasan sebagai berikut.
a.
Menghadapi masalah-masalah baru
b.
Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris kebudayaan
c.
Lingkungan yang berubah
Kecendrungan masyarakat untuk berubah
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
a.
Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada
b.
Timbulnya keinginan untuk mengadakan perbaikan
c.
Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri
sehingga berusaha untuk
mengadakan perbaikan
d. Adanya
usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi
baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
e.
Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan manusia berusaha
untuk mengatasinya
f. Tingkat
kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan adanya keinginan untuk
meningkatkan taraf hidup
g. Sikap
terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal baru, baik yang datang dari dalam
maupun dari luar masyarakat
h. Sistem
pendidikan yang memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia untuk meraih masa
depan yang lebih baik
Berikut karakteristik perubahan sosial.
1.
Tidak ada masyarakat yang berhenti berubah
2. Perubahan
yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu diikuti pula oleh perubahan
pada lembaga-lembaga sosial lainnya
3. Perubahan
yang cepat bisaanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena
ada proses penyesuaian diri
4. Perubahan
tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja karena kedua
bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.
Pandangan Para Tokoh tentang Perubahan
Sosial
a. Selo
soemardjan menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi
sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
b. Kingsley
Davis menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat.
c. John
Lewis Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebagai variasi
dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology, maupun karena
adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
d. Samuel
Koenig menyatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi
yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
Perubahan sosial dapat berupa
kemajuan (progress) atau kemunduran (regress). Kemajuan
(progress) terjadi apabila perubahan yang ada mampu menciptakan kemudahan bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan disini diartikan
sebagai proses pembangunan masyarakat kearah yang lebih baik. Perubahan yang
ada dikatakan berupa kemunduran (regress) apabila perubahan yang terjadi dalam
masyarakat pada aspek tertentu membawa pengaruh yang kurang menguntungkan.
2. Teori Utama Pola Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang ada akan selalu mengikuti suatu pola dan arah
tertentu, menurut Robert H. Lauler terdapat dua teori utama pola perubahan
sosial, yaitu :
1. Teori Siklus
Melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang
terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan yang
telah terjadi sebelumnya. Pola perubahan siklus adalah pola perubahan yang
menyerupai spiral.
2. Teori Perkembangan
Penganut teori ini percaya bahwa
perubahan dapat diarahkan ke titik tujuan tertentu, seperti perubahan dari
masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks. Teori ini dikenal
dengan teori perkembangan atau linier. Teori perkembangan dibagi menjadi dua,
yaitu teori evolusi dan teori revolusi.
Teori-Teori Modern Mengenai Perubahan
Sosial
1. Teori Modernisasi
Teori modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang
akan mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut
adalah melalui proses modernisasai sehingga Negara terbelakang menjadi Negara
berkembang.
2. Teori Ketergantungan
Melihat bahwa ada ketergantungan secara ekonomi antara negara-negara
dunia ketiga dan Negara-negara industri. Negara-negara dunia ketiga membutuhkan
pinjaman dan investasi dari negara-negara industri. Ketika negara industri
berkembang, negara dunia ketiga semakin terbelakang dengan proses kolonialisasi
dan neokolonialisasi.
3. Teori Sistem Dunia
Oleh Imanuel Maurice Wallerstein, yang menyatakan bahwa perekonomian
kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang, yaitu negara inti, negara
semiperiferi, dan negara periferi. Kemampuan yang dimiliki oleh negara inti
menyebabkan negara inti menguasai sistem dunia.
B.
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
1.
Perubahan Lambat (Evolusi)
Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama. Bisaanya perubahan
ini merupakan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti secara
lambat. Proses perubahan seperti ini dinamakan evolusi. Evolusi terjadi dengan
sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.
2. Perubahan Cepat (Revolusi)
Berlangsung cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan
masyarakat. Dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau
tanpa direncanakan dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.
Ukuran cepat tidaknya revolusi relative karena revolusipun dapat memakan waktu
lama.
3. Perubahan Kecil
Adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang
tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
4. Perubahan Besar
Adalah perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan
lembaga-lembaganya, seperti sistem kerja, hak milik tanah, hubungan
kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat.
5. Perubahan yang Dikehendaki atau
Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau direncanakan
(palnned change) merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang
direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan
dalam masyarakat. Pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan ini dinamakan
pelaku perubahan (agent of change)
6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau
Tidak Direncanakan
Perubahan sosial yang tidak dikehendaki (unintended change)
atau tidak direncanakan (unplanned change) merupakan perubahan
yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan
manusia. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang
tidak diharapkan masyarakat.
7.
Perubahan Struktural dan Perubahan Proses
a. Perubahan
struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya
reorganisasi dalam masyarakat.
b. Perubahan
proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar, perubahan tersebut hanya
merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.
C.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL
1.
Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Perubahan sosial tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi
oleh faktor-faktor tertentu yang menjadi pendorong terjadinya perubahan, yakni
faktor pendorong yang datangnya dari dalam masyarakat itu sendiri (internal)
dan faktor pendorong yang datannya dari luar masyarakat (eksternal)
a)
Bertambah atau berkurangnya penduduk
b)
Penemuan-penemuan baru
Penemuan baru dibedakan dalam pengertian invention dan discovery.
Invention adalah proses menghasilkan suatu unsur kebudayaan baru dengan
mengobinasi atau menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan lama dalam masyarakat.
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun
gagasan. Discovery dapat menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui,
menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut.
Penemuan baru pada umumnya mengakibatkan bermacam-macam pengaruh pada
masyarakat, antara lain:
1) Penemuan
baru akan menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang lain. Penemuan baru seperti
radio, handphone… dll akan memancarkan pengaruhnya ke berbagai arah.
2) Penemuan
baru mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga
kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan lainnya. Misalnya penemuan baru kapal
terbang telah membawa pengaruh besar terhadap metode berperang.
3) Beberapa
penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Misalnya, penemuan
mobil, kereta api, dan telephon menyebabkan tumbuhnya lebih banyak pusat-pusat
kehidupan di daerah pinggiran kota yang dinamakan suburban.
c)
Pertentangan masyarakat
d)
Terjadinya pemberontakan atau revolusi
b.
Faktor Eksternal
b)
Peperangan
c)
Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain
dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, proses tersebut disebut
difusi. Masuknya pengaruh suatu kebudayaan terhadap kebudayaan lain dapat pula
dilakukan dengan penetrasi (pemasukan)
1) Penetrasi
damai (penetration pasifique), yaitu masuknya sebuah kebudayaan
dilakukan dengan jalan damai. Penyebaran kebudayaan secara damai akan
menghasilka hal-hal berikut.
(1)Akulturasi
(2)Asimilasi
(3)Sintesis
2) Penetrasi
paksa (penetration violence), yaitu masuknya sebuah kebudayaan dilakukan
secara paksa dan merusak.
2.
Faktor Penghambat Perubahan Sosial
a.
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
c.
Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan
cenderung konservatif
d.
Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vested interest)
e.
Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
f.
Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
g.
Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
h. Kebisaaan
tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah karena sudah mendarah
daging
D.
AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL
Masyarakat merupakan sebuah sistem, apabila salah satu unsurnya tidak
berfungsi dengan baik, keseimbangan sistem akan terganggu secara keseluruhan.
Ketidakseimbangan sistem ini akan mengakibatkan timbulnya disorganisasi sosial
yang lama kelamaan akan berubah menjadi disintegrasi sosial. Soerjono Sekanto
mengatakan bahwa disorganisasi atau disintegrasi sosial adalah proses
berpudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena perubahan yang
terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Apabila terjadi disintegrasi
sosial, situasi dalam masyarakat tersebut lama kelamaan akan menjadi chaos (kacau).
Pada keadaan demikian akan dijumpai anomie (tanpa aturan), yaitu suatu
keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa yang
baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar dan salah.
Proses disintegrasi sebagai
akibat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat antara lain dapat
berbentuk:
a.
Pergolakan daerah
b.
Aksi protes dan demonstrasi
c.
Kriminalitas
d.
Kenakalan remaja
Sumber.
Maryati, Kun dan Juju
Suryawati. 2006. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta