Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, anda diharapkan
mampu:
1.
Mendeskripsikan pengertian perubahan sosial
2. Mengidentifikasi
bentuk-bentuk perubahan sosial
3.
Mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat
perubahan sosial
4.
Mampu mengantisipasi dampak negative perubahan
sosial KONSEP
A.
HAKIKAT PERUBAHAN SOSIAL
1.
Pengertian Perubahan Sosial
Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di
masyarakat meliputi perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial, interaksi
sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan masyarakat, serta susunan kekuasaan dan wewenang. Kingsley
Davis mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan
kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu
kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, bahkan perubahan dalam bentuk
serta aturan organisasi sosial.
Perubahan sosial melekat pada masyarakat dengan kebudayaannya karena
alasan-alasan sebagai berikut.
a.
Menghadapi masalah-masalah baru
b.
Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris kebudayaan
c.
Lingkungan yang berubah
Kecendrungan masyarakat untuk berubah
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
a.
Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada
b.
Timbulnya keinginan untuk mengadakan perbaikan
c.
Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri
sehingga berusaha untuk
mengadakan perbaikan
d. Adanya
usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi
baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
e.
Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan manusia berusaha
untuk mengatasinya
f. Tingkat
kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan adanya keinginan untuk
meningkatkan taraf hidup
g. Sikap
terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal baru, baik yang datang dari dalam
maupun dari luar masyarakat
h. Sistem
pendidikan yang memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia untuk meraih masa
depan yang lebih baik
Berikut karakteristik perubahan sosial.
1.
Tidak ada masyarakat yang berhenti berubah
2. Perubahan
yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu diikuti pula oleh perubahan
pada lembaga-lembaga sosial lainnya
3. Perubahan
yang cepat bisaanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena
ada proses penyesuaian diri
4. Perubahan
tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja karena kedua
bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.
Pandangan Para Tokoh tentang Perubahan
Sosial
a. Selo
soemardjan menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi
sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
b. Kingsley
Davis menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat.
c. John
Lewis Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebagai variasi
dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology, maupun karena
adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
d. Samuel
Koenig menyatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi
yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
Perubahan sosial dapat berupa
kemajuan (progress) atau kemunduran (regress). Kemajuan
(progress) terjadi apabila perubahan yang ada mampu menciptakan kemudahan bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan disini diartikan
sebagai proses pembangunan masyarakat kearah yang lebih baik. Perubahan yang
ada dikatakan berupa kemunduran (regress) apabila perubahan yang terjadi dalam
masyarakat pada aspek tertentu membawa pengaruh yang kurang menguntungkan.
2. Teori Utama Pola Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang ada akan selalu mengikuti suatu pola dan arah
tertentu, menurut Robert H. Lauler terdapat dua teori utama pola perubahan
sosial, yaitu :
1. Teori Siklus
Melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang
terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan yang
telah terjadi sebelumnya. Pola perubahan siklus adalah pola perubahan yang
menyerupai spiral.
2. Teori Perkembangan
Penganut teori ini percaya bahwa
perubahan dapat diarahkan ke titik tujuan tertentu, seperti perubahan dari
masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks. Teori ini dikenal
dengan teori perkembangan atau linier. Teori perkembangan dibagi menjadi dua,
yaitu teori evolusi dan teori revolusi.
Teori-Teori Modern Mengenai Perubahan
Sosial
1. Teori Modernisasi
Teori modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang
akan mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut
adalah melalui proses modernisasai sehingga Negara terbelakang menjadi Negara
berkembang.
2. Teori Ketergantungan
Melihat bahwa ada ketergantungan secara ekonomi antara negara-negara
dunia ketiga dan Negara-negara industri. Negara-negara dunia ketiga membutuhkan
pinjaman dan investasi dari negara-negara industri. Ketika negara industri
berkembang, negara dunia ketiga semakin terbelakang dengan proses kolonialisasi
dan neokolonialisasi.
3. Teori Sistem Dunia
Oleh Imanuel Maurice Wallerstein, yang menyatakan bahwa perekonomian
kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang, yaitu negara inti, negara
semiperiferi, dan negara periferi. Kemampuan yang dimiliki oleh negara inti
menyebabkan negara inti menguasai sistem dunia.
B.
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
1.
Perubahan Lambat (Evolusi)
Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama. Bisaanya perubahan
ini merupakan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti secara
lambat. Proses perubahan seperti ini dinamakan evolusi. Evolusi terjadi dengan
sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.
2. Perubahan Cepat (Revolusi)
Berlangsung cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan
masyarakat. Dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau
tanpa direncanakan dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.
Ukuran cepat tidaknya revolusi relative karena revolusipun dapat memakan waktu
lama.
3. Perubahan Kecil
Adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang
tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
4. Perubahan Besar
Adalah perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan
lembaga-lembaganya, seperti sistem kerja, hak milik tanah, hubungan
kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat.
5. Perubahan yang Dikehendaki atau
Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau direncanakan
(palnned change) merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang
direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan
dalam masyarakat. Pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan ini dinamakan
pelaku perubahan (agent of change)
6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau
Tidak Direncanakan
Perubahan sosial yang tidak dikehendaki (unintended change)
atau tidak direncanakan (unplanned change) merupakan perubahan
yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan
manusia. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang
tidak diharapkan masyarakat.
7.
Perubahan Struktural dan Perubahan Proses
a. Perubahan
struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya
reorganisasi dalam masyarakat.
b. Perubahan
proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar, perubahan tersebut hanya
merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.
C.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL
1.
Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Perubahan sosial tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi
oleh faktor-faktor tertentu yang menjadi pendorong terjadinya perubahan, yakni
faktor pendorong yang datangnya dari dalam masyarakat itu sendiri (internal)
dan faktor pendorong yang datannya dari luar masyarakat (eksternal)
a)
Bertambah atau berkurangnya penduduk
b)
Penemuan-penemuan baru
Penemuan baru dibedakan dalam pengertian invention dan discovery.
Invention adalah proses menghasilkan suatu unsur kebudayaan baru dengan
mengobinasi atau menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan lama dalam masyarakat.
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun
gagasan. Discovery dapat menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui,
menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut.
Penemuan baru pada umumnya mengakibatkan bermacam-macam pengaruh pada
masyarakat, antara lain:
1) Penemuan
baru akan menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang lain. Penemuan baru seperti
radio, handphone… dll akan memancarkan pengaruhnya ke berbagai arah.
2) Penemuan
baru mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga
kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan lainnya. Misalnya penemuan baru kapal
terbang telah membawa pengaruh besar terhadap metode berperang.
3) Beberapa
penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Misalnya, penemuan
mobil, kereta api, dan telephon menyebabkan tumbuhnya lebih banyak pusat-pusat
kehidupan di daerah pinggiran kota yang dinamakan suburban.
c)
Pertentangan masyarakat
d)
Terjadinya pemberontakan atau revolusi
b.
Faktor Eksternal
b)
Peperangan
c)
Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain
dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, proses tersebut disebut
difusi. Masuknya pengaruh suatu kebudayaan terhadap kebudayaan lain dapat pula
dilakukan dengan penetrasi (pemasukan)
1) Penetrasi
damai (penetration pasifique), yaitu masuknya sebuah kebudayaan
dilakukan dengan jalan damai. Penyebaran kebudayaan secara damai akan
menghasilka hal-hal berikut.
(1)Akulturasi
(2)Asimilasi
(3)Sintesis
2) Penetrasi
paksa (penetration violence), yaitu masuknya sebuah kebudayaan dilakukan
secara paksa dan merusak.
2.
Faktor Penghambat Perubahan Sosial
a.
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
c.
Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan
cenderung konservatif
d.
Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vested interest)
e.
Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
f.
Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
g.
Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
h. Kebisaaan
tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah karena sudah mendarah
daging
D.
AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL
Masyarakat merupakan sebuah sistem, apabila salah satu unsurnya tidak
berfungsi dengan baik, keseimbangan sistem akan terganggu secara keseluruhan.
Ketidakseimbangan sistem ini akan mengakibatkan timbulnya disorganisasi sosial
yang lama kelamaan akan berubah menjadi disintegrasi sosial. Soerjono Sekanto
mengatakan bahwa disorganisasi atau disintegrasi sosial adalah proses
berpudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena perubahan yang
terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Apabila terjadi disintegrasi
sosial, situasi dalam masyarakat tersebut lama kelamaan akan menjadi chaos (kacau).
Pada keadaan demikian akan dijumpai anomie (tanpa aturan), yaitu suatu
keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa yang
baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar dan salah.
Proses disintegrasi sebagai
akibat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat antara lain dapat
berbentuk:
a.
Pergolakan daerah
b.
Aksi protes dan demonstrasi
c.
Kriminalitas
d.
Kenakalan remaja
Sumber.
Maryati, Kun dan Juju
Suryawati. 2006. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta
0 comments:
Post a Comment